Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga-Dikpora Provinsi Nusa Tenggara Barat Haji Lalu Syafii mengemukakan, Bantuan Beasiswa Siswa Miskin-BSM yang dikucurkan oleh Pemerintah sangat berkontribusi cukup besar dalam mengurangi angka Drop Out yang ada di NTBHal itu terbukti dengan adanya penurunan Angka Drop Out-DO setiap tahun, baik untuk jenjang SD, SMP, SMA serta SMK.

Angka Drop Out di NTB untuk jenjang SD pada tahun 2008 sebesar 1,17 persen, menururn ditahun 2009 menjadi 1, 09 persen.  Penurunan Angka Drop Out cukup tinggi terjadi di jenjang SMK, dari 12, 69 persen ditahun 2008 menurun drastis ditahun 2009 menjadi 2, 72 persen pada tahun 2009. Dengan melihat penurunan persentasi tersebut, Ia Optimis angka DO akan mampu dituntaskan pada tahun 2013 mendatang.

Haji Lalu Syafii mengakui, program Angka Drop Out Nol-ADONO yang diprogramkan pemerintah Provinsi NTB tidak mudah dicapai karena sangat erat kaitannya dengan letak Geografis, dan Sosial Ekonomi Masyarakat. Berebeda halnya dengan Angka Buta Aksara Nol-ABSANO yang tidak terlalu sulit ditekan, karena hanya membutuhkan dukungan dana dan peran serta dari masyarakat. Salah satu indikator penurunan Nagka Drop Out adalah Usia sekolah masyarakat 3 hingga 4 tahun berada di Pendidikan Anak Usia Dini-PAUD, 4-6 tahun berada di TK, 6-12 tahun berada di jenjang SD/MI, 12-15 tahun berada di SMP/MTs dan umur 15-18 tahun berada dijenjang SMA, MA dan SMK.

Syafii menambahkan, selain melalui pemberian Beasiswa siswa Miskin-BSM, Dinas Dikpora Provinsi dan Kabupaten Kota juga tetap melakukan pendekatan kepada masyarakat.// Ia menyebutkan, total dana BSM yang dikucurkan pada tahun 2010 mencapai 188 miliyar, 260 juta 880 ribu rupiah yang berasal dari APBD satu dan dua termasuk dari Kementerian Agama.