Pasca Penolakan yang disertai dengan Pengrusakan berbagai aset Milik Warga Anggota Kelompok Ahmadiyah di Desa Ketapang Kecamatan Lingsar Lombok Barat Pemerintah Daerah Kabupaten membentuk Tim 9.  Puluhan Kepala Keluarga warga Ahmadiyah yang hingga saat ini masih berada di Pengungsian asrama Transito Majeluk Kota Mataram yang ingin kembali ke Rumah dan untuk mengelola Sawah maupun aset yang ada mendapat penolakan Warga sekitar Desa Ketapang  Kecamatan Lingsar sehingga kembali mendapat Kecaman yang berujung pada Tindakan Anarkis dan pengrusakan berbagai aset Milik Warga Ahmadiyah .

Saat ini seluruh Warga Ahmadiyah harus tetap hidup di tempat Pengungsian dan Mendapat Pengawalan aparat Kepolisian apabila akan mengunjungi Rumah mereka untuk mengantisipasi adanya Tindakan anarkis terhadap keselamatan Jiwa warga Ahmadiyah . Untuk Langkah Antisipasi terjadinya bentrok Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat membentuk Posko Khusus di Lokasi Pemukiman Warga Ahmadiyah dan bagi warga Ahmadiyah yang akan berkunjung ke Rumahnya untuk melapor ke Posko sehingga nantinya akan mendapat pengawalan Petugas .

Ketua DPW Ahmadiyah NTB Zauzi Ahmad menjelaskan warga Ahmadiyah berharap dapat berdialog serta berbagai permasalahan Hukum dapat segera diselesaikan terkait Laporan warga ahmadiyah ke pihak keamanan .

Pertemuan Awal antara perwakilan Warga Ahmadiyah dan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat serta Aparat Desa dan Kecamatan Lingsar yang di Fasilitasi Kejaksaan Negeri Mataram Hari ini belum berhasil mengakomodir ke Inginan Para Pihak sehingga dibentuk Tim 9 yang terdiri dari perwakilan Bakesbangpoldagri,Aparat Kepolisian Polres Lombok Barat,Kejaksaan Negeri Mataram,dan dari perwakilan Warga termasuk Kecamatan dan Desa yang bertugas melakukan pendataan aset milik warga Ahmadiyah sehingga sebagai acuan untuk menentukan harga aset yang akan di beli Pemda Lombok Barat.