PLN LOMBOK TIMUR JANJI JUNI TIFAK ADA PEMADAMAN LISTRIK
Babak baru dalam mengatasi krisis listrik di Lombok Timur sedikit membuahkan hasil menyusul langkah PLN merealisasikan janji pada 30 juni tidak akan melakukan pemadaman dengan melakukan beberapa langkah baru
Hal ini akan dapat diwujudkan karna mesin sewa dan onderdil mesin untuk memperbaiki mesin rusak yang berada di PLTD Paok Motong akan segera tiba Mesin sewa yang disediakan saat ini masih dalam perjalanan termasuk onderdil yang didatangkan dari Singapura
pemasangan mesin tersebut membutuhkan waktu satu minggu sehingga apabila dihitung dari target PLN yang sudah direncanakan dalam peneyelesaian masalah listrik akan tepat waktu Niaga Pelanggan PLN Anggoro ketika berada di selong mengakui pelayanan kepada publik berkurang hal tersebut dikarnakan beberapa mesin bertenaga diesel sudah cukup tua dan mengalami kerusakan Pada beban puncak Lombok Timur membutuhkan daya sebesar 110 Mega Watt sedangkan dalam kedaan normal dibutuhkan sekitar 82 MW namun yang dapat disediakan oleh PLN hanya sekitar 60 MW Hal itu merupakan Alternative yang secepatnya dapat dilakukan mengatasi masalah listtik sementara menunggu pembangkit listrik di jeranjang akan beroperasi dengan menyewa mesin dan memperbaiki mesin yang ada
Untuk itu pemberlakukan sistim baru yang dilakukan PLN dengan sistim pemadaman 2 hari nyala satu hari padam dilakukan pada awal juni sedangkan dan pertengahan juni diberlakukan 5 hari nyala 1 kali padam serta pada akhir juni akan diberlakukan 7 hari nyala 1 hari padam
Menurutnya pemberlakukan ini agar masayarakat dapat mengetahui upaya yang dilakukan oleh PLN sehingga pada pemasangan mesin baru tidak menggangu aktifitas masyarakat// Sementara untuk daftar tunggu hanya dapat diakomodir pada pelanggan yang sudah mendaftar dari tahun 2005 sehingga pelanggan baru harus menunggu antrian
Tentang pelanggan Eks KLP apakah diberlakukan sama dengan pelanggan PLN yang lain Anggoro menegaskan karna Eks KLP mendapatkan pelayanan sama dari PLN maka pemberlakuan sistim baru yang sama dengan pelanggan PLN yang lain
standar yang dimiliki oleh Eks KLP berada rendah dari PLN untuk itu dalam mengatasi permasalahan Eks KLP ia meminta dibuat tim khusus dari Pemda dan PLN sehingga untuk menentukan strategi penyelesian yang berujung pada jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk mengatasinya dapat terselesaikan